Jumat, 04 November 2011

apa ini kehidupan baru? atau? Part 3


KKN (kuliah kerja nyata) , mengenalkan ku banyak skali pelajaran hidup, mulai dari cara bermasyarakat, mengerti pendapat orang lain, dan hidup itu sendiri bahawasanya tak selamnya orang itu ada di bawah karena hidup itu berputar.

big bro, kelompok kkn ini kita beri nama big bro,kakang (Muhammad Nabil Hikmat) mbak (Fitri Apriyani), kakak (Suci purwanti), neng (Ifat Fatmawati), abah (Vino Damara),teteh (Saly ZidaneZidan), abang (sony)mamih (Rina Evantriana),dede (Furqon Forbid) dan ceuceu (Sintia Dewi Pramuditha.)kami di tempatkan di deka sukarasa kab garut jawa barat, hamparan sawah nan hijau dikelilingi gunung yang tinggi, dengan suara delman setiap paginya, anak2 kecil yang berlari kesana kemari, dan yang sangat ku ingat, AIR yang bisa langsung diminum (menghemat pengeluaran untuk isi ulang galon.) hahahaha.. selalu saja ada bahan yang membuat aku tertawa.


 
kita selalku mealkukan semua bersama, tinggal melakukan aktifitas seperti layaknya keluarga, bukan hanya perbedan keinginan, pendapat dan sifat yang harus kami setarakan, tp juga emosi nkeegoisan yang selalu kami jaga untuk menjaga keharmonisan keluarga besar big bro...




saatnya refresing, jalan ke pemandian air panas, mulai dari bocornya motor mamih, lanjut ke wanita yang dipinggir kolam renang, hiportemia  asmaku kambuh, dikejar geng motor di alun-alun garut. semua sangat membekas di memory ku....love u all big bro...




40 hari berlalu, saat nya mudik bagi mahasiswa rantauan sepeti aku, seminggu sebelum idul fitri aku sudah berada d rumah, bersama-sama keluarga aku memepersiapkan segala sesuatu menyambut idl fitri, rasa rindu yang tak terbendung kepada keluarga yang aku tinggalkan setahun ini kini dapat kulupkan.
takbir menggema, pawai takbir punikut memeroahkan idul fitri thn ini, aku, lena dan bg iril, 3 mahasiswa galau memainkan kembang api d tepi sungai sebelum pawai dimulai.mereka temaku yang slalu menggila bersama n tak pernah berhenti tertawa. pawai dimulai, disitulah aku, lena n bg iril bergabung dengan teman2 dr alumni SMA dimana bg iril bersekolah dulunya. mengelilingi kota mengikuti pawai takbir sangat membuatku bahagia, segala sesuatu yang memusingkan tak sedikitpun terpikirkan, kami melewati panggung dimana kelompok pemain beduk dri sanggar seni tempatku belajar menari sedang menabuh beduk dengan irama yang indah, ada seseorang yang membuatku membuang pandangnku ke lain arah, DIa ya dia ada di salah satu barisan pmain beduk malam itu, tapi lagi2 lupakan dia, WHATEVER....
pawai selesai saatnya perang petasan dan kembang api, seronok kata orang melayu, indah nya bentuk embang api dan ributnya petasan dimana-mana membuat seua teman-teman ku tertawa lepas. terlebih melihat tingkah kocak teman-teman yang mulai bercanda jika sudah berkumpul bersama,
idul fitri ini sangat menyenangknan.

1 sept adalah hari jadinya yg ke 22. silaturahmi ku ke keluarga nya tak kan putus sampai kapanpun,termasuk malam itu, aku memutuskan untk dtg kerumhnya dan memeberikan surprize party keil-kecilan, dan itu juga permintaan dri adiknya. malam itu aku dan dia berksempatan ntuk bisa jalan bersama dan membicarakan semuanya. sakit hati yang kurasa luntur seketika dia melontar kan sebuah janji untk meminangku setelah ku selesai wisuda. 2 hari aku memikirkan ucaannya.
lagi-lagi ak dibodohi, diaanggap apa pacarnya yang ada di jogja, dan dia anggap apa aku, setelah di selingkuhi n di booni mentah-mentah, dia permainkan kepercayaan aku dan keluarga besarku, ibuku tak lagi respec dgn nya, dan berulang kali mengatakan lupakan laki laki itu,

setelah seminggu kau memikirkan semuanya dan akupun membuat keputusan yang menurutku baik untuk ku dan masa dpan aku, mulai deti itu segala sesuatu tentang nya tlah aku tinggalkan dan tak lagi ingin aku ingat,
kuturuti segala sesuatu yang dikatakan ibuku dan kakak kakak ku. 
semua usai , segala sesuatu tentangnya, yaaa......tentangnya sudah ku hapus dalam memori ini, walau berat aku yakn aku bsa tanpamu .....
you n Me END.....................

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar